Selasa, 16 Desember 2014

Cerpen Malem jum’at keliwon

Pada suatu malam aku dan teman-temanku berada di mushola kami sedang menuneikan solat magrib berjamaah, setelah selesai solat kami pun membaca yasin bersama-sama.

Setelah selesai membaca yasin kami pun keluar dan duduk-duduk di depan mushola, kemudian aku mengajak kedua temanku untuk menemani aku untuk membeli buku gambar di warung, dan akhirnya kami bertiga berangkat sebelum berangkat membeli buku tersebut aku mengambil uang dirumah, setelah mengambil uang untuk membeli buku kami bertiga pun berjalan.

Pada saat sore hari itu dikabarkan ada seseorang yang telah meninggal dunia, dan itu pun membuat kami bertiga sedikit merasa ketakutan karena sebelumnya telah mendengar berita itu. Tetapi kami bertiga pun terus melanjut kan perjalanan.

Sampai seketika itu salah satu temanku yang bernama Arditia melihat sesosok bayangan putih diatas atap rumah yang di kiranya adalah sosok pocong, tetapi aku dan temanku yang satunya lagi yang bernama Afif pun tidak mempercayai hal tesebut kami bertiga pun meneruskan perjalanan lagi menuju ke warung tersebut.

Akibat dari hal tersebut yang tidak aku percayai, akhirnya pun aku merasakan dampaknya sendiri dan pada saat aku bersama kedua temanku melewati pertigaan aku pun berhenti karena merasakan hal yang ganjil ditempat itu.

Dan benar saja perasaanku tadi,,, seketika itu aku terkujut karena tiba-tiba muncullah sesosok bayangan dari sebuah pagar rumah warga yang berada dipertigaan jalan itu, dan sosok itu adalah,,,,,,,,,,,, ”sesosok pocong yang berjalan tidak menapak tanah.”

Aku pun hanya bisa terdiam dan melihat sosok tersebut sampai menghilang, dan aku sempat bertatap muka dengan sosok tersebut, sangatlah jelas klo itu adalah sesosok pocong yang sangat menyeramkan bagiku, sosoknya yang aku liat pocong tersebut berjalan mengambang, tubuhnya tembus pandang, matanya merah, mukanya pucat, dan agak berkerut, hawa yang ditimbulkan sosok tersebut terasa panas ditubuhku, akhirnya sosok itu pun menghilang di belakang tempat penapungan air, dan hanya aku dan temaku Arditia yang melihat sosok itu, tetapi saat temanku yang bernama arditia melihat sosok itu di atap rumah aku dan temanku Afifi tidak melihat sosok tersebut, dan sebaliknya pada saat aku melihat sosok tersebut teman-temanku juga tidak melihatnya, yang membuat aku takut adalah sosok pocong itu menembus tubuh temanku yang bernama afif dan pada saat berjalan sosok tersebut menghadap ke arahku.

Setelah itu kami tidak jadi membeli buku gambar, akhirya kami semua pulang ke rumah masing-masing sebelum itu temanku afif tidak mau pulang karena dia tidak melihat sosok tersebut, tetapi aku dan temanku arditia tetep memaksanya pulang, karena aku dan temanku arditia sudah merasa ketakukan yang sampai sekarang masih membayang-bayang di pikiranku.

Jadi, aku sekarang menjadi percaya sepenuhnya bahwa Alloh SWT menciptakan semua makhluk tidak hanya manusia, binatang, dan tumbuhan, tetapi masih ada makhluk selain kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar